Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri

Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri - Hallo sahabat Jual Ring Stent, Cincin HP, Gantungan HP, Aksesoris HP Termurah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel blankon, Artikel desktop publishing, Artikel gimp, Artikel inkscape, Artikel scribus, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri
link : Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri

Baca juga


Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri

Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri ...

Ide menulis ini mencuat pada saat saya mengedit buku tentang Desktop Publishing dengan Free/Open Source Software, setelah beberapa saat sebelumnya mendengar berita tentang kebohongan. Tulisan ini tidak ada hubungan dengan politik dan kenegaraan, tapi berhubungan dengan karya cipta buku yang menggunakan komputer untuk menulis, membuat gambar, mengedit, melayout, dan "kebohongan" yang mungkin dilakukan oleh teman "maya" saya bernama Layouter, nama yang keren sesuai dengan profesinya. :-)

Layouter mendapatkan order untuk melayout dan mencetak sebuah buku. Pemesannya meminta agar Layouter membuat desain dan tata letak buku itu dengan program CorelDraw, Photoshop, dan InDesign sebagai Desktop Publishing, lalu menyerahkan hasil cetak dengan menyertakan file dalam format PDF. Layouter menyanggupi dengan syarat boleh membuat buku itu menggunakan Inkscape, Gimp, dan Scribus. Alasannya, keuntungan usaha Layouter dalam setahun tidak cukup untuk membeli tiga software pertama plus sistem operasi Windows-nya. Layouter sudah punya komputer dengan sistem operasi Linux BlankOn Sajadah yang berisi Inkscape, Gimp, dan Scribus, tanpa biaya lisensi.

Kata pemesan, "Tidak bisa, karena dalam dokumen pengadaan menyebutkan harus menggunakan tiga software pertama itu."

Layouter sempat bingung antara harus mencuri lisensi software atau berbohong dengan menggunakan software lain. Setelah merenung cukup lama dan memohon petunjuk kepada Tuhan, teman saya menyanggupi untuk mengedit, melayout, dan mencetak buku itu, lalu menyerahkan hasil cetaknya sesuai keinginan pemesan, lengkap dengan PDF-nya. Pemesan menerima dengan senang, karena hasilnya sesuai harapan. Tapi pemesan tidak tahu bahwa buku itu tidak dibuat dengan software sesuai permintaannya.

Bagaimana menurut Anda, mendukung teman saya itu "berbohong" atau mencuri?

Kisah ini dapat dijadikan pelajaran untuk bidang-bidang kerja lain, termasuk pendidikan. Apakah para pemimpin, kepala sekolah, dan guru akan tetap mencuri? Atau "berbohong" (dalam tanda petik, karena sebenarnya tidak berbohong) dengan mengajarkan yang tidak sesuai silabus tapi hasilnya sesuai kurikulum?

Maaf, ini tidak ada hubungan dengan "huru-hara" 18 kebohongan di dunia lain. :-)



Demikianlah Artikel Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri

Sekianlah artikel Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri dengan alamat link https://ringstent.blogspot.com/2011/01/desktop-publishing-antara-berbohong-dan.html

0 Response to "Desktop Publishing antara Berbohong dan Mencuri"

Post a Comment